Menggunakan penyelidikan a la detektif di film-film serta peralatan perbintangan modern, para ilmuwan memecahkan salah satu misteri menarik dalam dunia seni, yakni kapan waktu tepatnya Vincent van Gogh melukis salah satu karyanya yang berjudul "Moonrise."
Moonrise, Vincent van Gogh
Sang seniman kondang asal Belanda itu menciptakan lukisan yang menggambarkan bulan purnama berwarna jingga terbit di balik bukit pada musim panas tahun 1889, tepatnya tanggal 13 Juli 1889 pada pukul 21:08 waktu setempat. Demikian diungkapkan astronom Donald Olson dan rekan-rekannya.
"Pada saat itu pemandangan di depan van Gogh terlihat persis seperti apa yang ada pada lukisannya," ujar guru besar fisika di Southwest Texas State University tersebut.
Bersama dengan istrinya Marilynn Olson dan rekannya Russell Doescher --keduanya adalah pengajar di Southwest-- Olson mengumpulkan berbagai petunjuk untuk menjawab misteri itu. Di antara petunjuknya adalah catatan dari sang pelukis sendiri, perhitungan astronomi modern, serta pembuktian dan analisa di lokasi lukisan Moonrise dibuat.
Menentukan Waktu dan Tempat
Posisi bulan dan rumah sangat membantu penentuan waktu lukisan dibuat Surat dari van Gogh pada saudaranya, Theo, mempermudah penelitian karena dikirimkan pada bulan-bulan di musim panas tahun 1889. Sedangkan karya itu sendiri --yang dibuat di pelataran biara St Paul di Saint-Rémy-de-Provence, di Perancis selatan-- memberikan petunjuk dimana van Gogh meletakkan kanvasnya. Yang tampak mencolok dalam lukisan itu adalah keberadaaan rumah beratap ganda di bawah bukit, sudut pada dinding yang memanjang, dan tumpukan gandum hasil panen.
Vincent van Gogh dikenal sebagai pelukis yang melukis langsung suatu obyek, bukan mengingatnya baru kemudian mengabadikan dalam kanvas. Dalam salah satu suratnya kepada seorang sahabat, ia menuliskan: "Aku tidak memikirkan apa yang ada dalam lukisanku, semuanya telah disediakan alam."
Nah berdasar kenyataan itu, disimpulkan bahwa yang dilukis van Gogh adalah apa yang dilihatnya, sehingga lukisan tersebut menjadi seperti foto yang menunjukkan waktu. Dari tumpukan panenan, dapat diketahui bahwa lukisan dibuat bulan Juli yang merupakan masa panen. Sedangkan bentuk dan ukuran bulan purnama memberi petunjuk tanggal berapa van Gogh melukisnya.
Sebenarnya dengan menggunakan tabel peredaran bulan dan perhitungan astronomi yang sangat maju, ada dua kemungkinan bulan akan tampak pada titik dimana van Gogh melihatnya: 16 Mei dan 13 Juli 1889. Namun sekali lagi, tumpukan gandum meyakinkan peneliti bahwa saat itu bulan Juli.
Namun petunjuk paling jelas dalam menentukan jam pelukisan "Moonrise" adalah posisi bulan serta bagian-bagian punggung bukit yang berbayang, dan bagian yang bersinggungan dengan sang bulan. Perlu diketahui, untuk mendapatkan presisi waktu ini, para peneliti berdiri tepat dimana van Gogh melukis, dan mengamati gerakan bulan detik demi detik. Titik pengamatan itu sendiri diperoleh dengan menghitung ketinggian benda-benda yang digambar van Gogh, disesuaikan dengan ketinggian mata orang yang melukis.
"Tidak ada kemungkinan lain selain tanggal dan jam di atas," tandas Olson yang temuannya ini dimuat dalam majalah Sky & Telescope edisi bulan Juli 2003. "Pada malam sebelum dan sesudah tanggal itu (13 Juli 1889) posisi bulan dan bayangan pada punggung bukit tidak seperti pada lukisan. Oleh sebab itu tanggal kejadiannya dapat dipastikan."
Presisi atau Imajinasi Sang Maestro? Potret diri sang maestro
Mengenai temuan di atas, John Briggs, insinyur dan ahli astronomi dari Observatorium Yerkes di Universitas Chicago mengatakan, "Teka-teki lukisan van Gogh itu berhasil dipecahkan dengan sangat cerdas dengan alasan-alasan yang paling masuk akal."
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah: Apakah posisi bulan dan bayangannya pada lukisan van Gogh memang menggambarkan kondisi sebenarnya secara detail atau pelukis itu hanya melukis bayangan untuk menambah keindahan karyanya, yang dalam hal ini berhubungan dengan segi-segi artistik?
"Bila sang artis melukis dengan alasan untuk keindahan karyanya, maka kita menghadapi masalah dalam menentukan waktu pembuatan yang tepat," lanjut Briggs. "Namun bila ia melukis sesuai keadaan sebenarnya dengan rinci, maka penentuan waktu oleh Olson tidak bisa dibantah lagi."
Hal menarik lain dari fenomena ini adalah apa yang dilihat van Gogh 114 tahun lalu terjadi pula tanggal 13 Juli 2003, karena bulan akan berada pada titik yang sama setiap 19 tahun. Bila waktu itu Anda berada di Saint-Rémy-de-Provence, pada titik dimana van Gogh duduk, maka Anda akan melihat juga bulan yang dilukis sang maestro tanggal 13 Juli 1889 pada pukul 21:08. (CNN)